Bisnis Sampingan Mantap : WiFi Hotspot Rumahan (RT RW Net)
Jika kamu pernah berkunjung ke layanan hotspot yang dibangun oleh Telkom Indonesia, Wifi.Id, kamu pasti bisa membayangkan betapa enak & mudahnya mengelola bisnis ini. Kita tidak perlu capek-capek memproduksi, memasak atau sejenisnya. Konsumen datang dengan sendirinya, membeli voucher yang kita sediakan, dan pergi dengan sendirinya bila voucher sudah habis. Kita hanya perlu memastikan stok voucher hotspot tetap tersedia setiap harinya.
Pada Februari 2019, saya sempat kepikiran buat mencoba bisnis ini di rumah saya. Target konsumen tentu saja tetangga sekitar. Awalnya saya ragu karena jumlah tetangga yang bisa dikatakan "melek internet" cukup sedikit ditambah dengan belum kenalnya mereka dengan sistem "bayar untuk pakai hotspot". Selama ini mereka hanya mengenal sistem "cari tahu password hotspot lewat orang dalam, dan pakai" saja. Karena sedikit ragu akhirnya saya coba untuk melakukan hitung - hitungan kelayakan usaha secara sederhana.
Di tempat di mana saya tinggal, saya mendapatkan harga termurah untuk layanan bundle internet dan telepon dari Indihome sebesar Rp 235.000,-. Bila dibagi dengan 30 hari, setiap harinya saya harus mendapatkan pemasukan dari bisnis hotspot setidaknya sebesar Rp 7833,33,- (dibulatkan menjadi Rp 8000,-). Lantas saya melakukan riset sederhana mengenai harga jual voucher yang lazim di sekitar. Ada yang jual seribuan, dua-ribuan, lima-ribuan, dan masih banyak lagi. Tentu saja setiap harga memiliki limitasi. Biasanya yang digunakan adalah limitasi waktu penggunaan, seperti paket 1 jam, paket 2 jam, paket seharian, dan masih banyak lagi. Sebetulnya ada juga limitasi kecepatan internet dan limitasi besaran data seperti yang diterapkan para provider internet, tapi untuk bisnis hotspot terlalu ribet dan tidak simpel.
Kalau saya jual voucher seharga 3 ribuan, saya harus mendapatkan setidaknya 3 orang setiap harinya. Kalau saya jual voucher seharga 5 ribuan, saya cukup mendapatkan 2 orang setiap harinya. Singkat cerita, saya mainkan strategi harga. Saya arahkan tetapan harga agar konsumen cenderung pilih paket internet 5 ribuan. Berikut strategi harga a la Ards Hotspot, nama hotspot yang saya bangun di rumah.
- Rp 1000,- : 1 jam
- Rp 2000,- : 2 jam
- Rp 3000,- : 5 jam
- Rp 5000,- : seharian
- Rp 50.000,- : sebulan
Konsumen pasti akan cenderung memilih paket harian karena selisih harga yang "mepet" dibanding dengan paket-paket 1 jam, 2 jam, dan 5 jam. Konsumen kemungkinan juga sedikit sekali memilih paket sebulan karena hotspot hanya bisa diakses di lingkungan sekitar rumah.
Akhirnya saya putuskan bahwa ide bisnis sampingan ini layak dijalankan. Tok. Tok. Tok. Lalu saya mulai beli alat, berlangganan Indihome, membangun sistem hotspot, dan melakukan promosi. Akhirnya saya bersama keluarga di rumah dapat menikmati akses internet secara lebih bebas tanpa terkekang kuota di rumah dengan biaya langgan yang dibayarkan dari usaha sampingan hotspot rumahan yang saya bangun.
Melalui internet yang memadai di rumah, akses terhadap segala informasi dan pengetahuan menjadi lebih terbuka. Kita bisa memanfaatkannya untuk keperluan produktif seperti membangun usaha online, menulis artikel online, dan sejenisnya.
Kamu juga bisa membangun bisnis sampingan WiFi hotspot di rumah kamu sendiri. Bila diperlukan, saya dapat membantu pengadaan alat dan pembangunan sistem hotspot di tempat kamu. Untuk keperluan kerja sama, dapat menghubungi saya Dodo Ardiles di nomor 0813 345678 00.
Komentar
Posting Komentar